Jumat, 28 Juni 2013

Junior High School's Story

Haii haii haaiiii =)))) Maaf yaaa engga pernah posting niih gara gara banyak kegiatan, maklum laah kelas paling senior hihi. Hmmm jadi gini, pas kelas 9 kemaren itu fuulll poll lah kegiatannya. Mulai latian teater, bimbel tambahan, ah banyak lah pokoknya. Apalagi pas november kemarin kan ada lomba teater tingkat kabupaten. Jadinya latiannya makin padet deeh. Tapi Alhamdulillah-nya kita menang hehe.
Keeeeeyy, btw sekarang uda jadi siswi SMA loooh. Hmmm walaupun masih belum dapet seragam sampai sekarang tapi paling engga aku uda dapet satu pagu laah di SMA Negeri 2 Sidoarjo. Yaa, aku emang udah keterima di SMA 2 Sidoarjo. Hmmm walaupun aku masuk situ juga lewat japres alias jalur prestasi tapi perjuangannya juga engga segampang yang kalian fikir guys. ENGGA! Jadii awalnya kita harus latian cepet, konsentrasi, nurut sama papamedz dan sebagainya. Ah nanti deeh kalo aku punya waktu aku ceritain lagi tentang teater yaaaa
Okee, well sekarang aku uda alumni SMP Negeri 6 Sidoarjo. Yaap akhirnya selesai juga 3 tahun di SMP dan Alhamdulillah-nya mulus mulus aja hehe. Ah kerasa yaa uda 3 tahun aku tambah tua wkwk. Duuh kayaknya kita makin ngalor-ngidul gini yaa pembicaraanya-_- yuuk aku ceritain dari awal aku masuk SMP 6 yaa hihi

Aah dulu aku masuk SMP 6 Sidoarjo itu tanggal 12 Juni 2010 *ciee inget. Yo jelas habis buka rapot  soale wkwk* Dulu di MOS-in sama kakak-kakak osis angkatannya kakak-kakak yang... waah pokoknya lumayaan kejem deeh. Yaa gitu pas kelas 7 itu kenal sama temen temen baru, jadi anak osis, eh jangan lupa SMP 6 waktu itu masi sering banjir looo wkwk. Apa lagi kelas ku sama kelas sebelah. Oyaa engga kelupaan juga, kita pernah bikin guru agama kita nangis. *haa? Nangis?* Iyaa NANGIS. Gara gara pas lagi ulangan harian kita contekan berjamaah gitu haha. Salahnya siih gurunya keluar hehe, maafkan kamu ya buuu. Ah kelas 7 itu kece deeh, yang aku ketatap pintu kelas laah, yang banjir banjiran laah, yang main kos-kosan lah pas habis uas haha. Memorable yaaah. Dan Alhamdulillah-nya aku masuk 10 besar pas kelas 7^^ Yang semester 1 ranking 10, yang semester 2 ranking 7 hehe. Oyaa mau liat engga pas aku kelas 7? Engga usah yaa? *MAAAUUUUU!!!* Okedeeh sabar wooy sabar! Niih aku kasih, eh tapi sorry ya masi rada alay. Maklum laah masih kecil wkwk. Monggooooo^^

*Ini pas main ke rumahnya arin lagi ngerjain tugas^^ Hihi*
*Yang ini pas kelas kita kebanjiran :D Hihi*
*yang ini pas jamkos sama anak anak hiihii*
*Naah kalo yang ini pas lagi ada acara sama anak osis niih kece kan kita? ^^*

Okedeeeh, uda cukup kan liat foto fotonya pas aku kelas 7? Hihi yuuk sekarang kita nyambung ke cerita pas kelas 8..
Hmmm kelas 8? Apa yaa yang spesial? Kayaknya biasa aja siih. Okee kelas 8 emang aku engga banyak kegiatan siih. Aku keluar dari osis supaya bisa fokus ke pelajaran. Tapi Alhamdulillah-nya aku masi tetep aktif di beberapa kegiatan. Nih contohnya yaa, pas kelas 8 aku ikut speech competition gitu. Tau engga speech competition? Itu loooh, pidato bahasa inggris =)) *Oalaaaah iyaiyaaa*Juara looh, yang pertama yang tingkat kabupaten juara harapan 3. Yang kedua yang tingkat provinsi juara 3 hihi lumayan laah. Oyaa terus pas kelas 8 aku juga diikutin teater sama pak meddy. Tapi sayangnya lagi engga ada festival tahun itu, jadi kita cuman latian latian aja. Dan Alhamdulillah-nya aku masih masuk 10 besar pas kelas 8^^ Yang semester 1 ranking 10, yang semester 2 ranking 2 hehe. Ada fotonya lagi looh pas 8, cuman dikit siih tapi.-. Mau tau? Niiih^^

*Ini pas lagi praktek prasmanan pelajaran tata boga^^*
             *Ini pas selesai sosiodrama sejarah^^ Dari kiri: Kempir, Tiber, Oni, Aku, Festy, Indah*

Aaaaah cepat sekalii sudah kelas 9 hehe.  Aku balik satu kelas sama temen temen ku kelas 7 lagi looo. Jadi kalau di SMP Negeri 6 Sidoarjo itu, setiap pas kelas 8 kelasnya diacak. Tapi nanti kalau kelas 9 balik sama kelas 7nya. Sebenernyaaa kelas 9 itu malah tambah padeeeeett jadwalnya. Soalnya pas kelas 9 itu ada festival teater dari dinas. Naah karena dari dinas kita disuruh ikut. Soalnya kalo kita menang, kita bisa dapet sertifikat buat masuk SMA. Yaudah deeh walaupun kita ada bimbel tambahan, kita masi tetep sering latian. Alhamdulillahnya kita menang, juara 1 dan kita lanjut ke tingkat Provinsi, Yipiiiii^^. Oyaa pas kemarin semester 1 aku masih sempet jadi ranking 1 looh. Hmmm kayaknya itu aja siih yang bisa aku bagi buat kalian hihi. Oya, engga lupa dong yaaa foto fotonya pas kelas 9 hihi. Niih monggoooo cekidoot^^

*Ini pas selesai kerja kelompok dirumahku sama tia sama arin:))*
*Yang ini lagi nungguin anak anak mau bersih bersih kelas.-. Lolok yaaa wajahku.-.*
*Ini niih cewek cewek nya IX-E^^ Gimanaa? Kece engga? Wkwk*
*Ini pas lagi di pantai kuta yuhuuuuu~*
*Nah ini diaa keluarga besar IX E hihi*

Okedeeh cukup sekian dulu cerita cerita nya dari aku. Maafin bianda yaa kalau ada salah pas cerita tadi. Terimakasih sudah membacaaa(ʃƪ˘˘ﻬ)

Sabtu, 18 Mei 2013

10 Ways to Get Over It and Move On



Everyone tells you to move on with your life, but that's a lot easier to talk about than it is to do.  Here are ten ways to accelerate your own healing and begin to get over the hurt and pain you've had to face:
1. Give Yourself Time and Space to Grieve
You won't be able to move on until you've had time to grieve. However, that's not easy to do in front of your kids, especially if they're already tuned in to your emotions. While it may seem unnatural to carve out specific times to grieve and process your thoughts, dealing with your losses little by little along the way will help you deal with all that has happened. Try journaling your thoughts each evening, talking long walks (around the block or on a treadmill), and listening to music that makes you feel stronger.

2. Spend Time With People Who Love You

Especially if you're just getting out of an unhealhty situation, it's important to remind yourself that the people who love you also believe in you and support you.  Spending time with people who make you stronger does take time and require intentional effort, but it's also a key component in being able to move on.

3. Decide What's Really Important to You Now

It's likely that the events you've already gone through have redefined your values and helped you identify what's most imporant in your life.  Take the time to make a list of what is really, truly important to you.  This is all that matters right now.  After you've begun to move on, you'll find that you have time and energy for other goals and priorities, but for now, focus on what matters most.

4. Write Down What You've Learned

Finish this sentence:  "I will never again..."  Writing down what you've learned through this experience isn't just a cathartic step, it can also help you to move on more quickly.

5. Get it Off Your Chest

Sometimes when we've been hurt by another person, it helps to tell them that.  Even if we know that they will never "get" what they've done to us, articulating the impact their choices have had on us can help us to move on.

6. Focus on the Future

What's past is past, and it's important to recognize now that your future is full of hope and promise.  You may not know just yet what you'll be doing in six months, or where you'll be living.  But, certainly, the strength you possess today is a strenth you didn't have six months ago, and you can trust that you will be able to do all that it takes to get your life back on track and meet your goals.

7. Accept That You Won't Get All the Answers You Want

Feeling like you're owed an apology or explanation is a double-edged sword, because the frustration over not getting one only hurts you.  Free yourself from this disappointment by allowing yourself to move on whether you receive the explanation you deserve or not.

8. Make a List of the Things You Can Control

When other people hurt us, it feels like there's very little we can do about it.  We can't control their thoughts, actions, or words.  However, we can control ourselves:  how we choose to respond, our own attitudes, and our outlook moving forward.

Sabtu, 23 Maret 2013

Pengalaman Baru...



Di kafe ini, beberapa bulan yang lalu aku mengenalnya.  Yaa, aku mengenalnya dan kakaknya. Sebenarnya niat ku baik, aku ingin membantu teman teman ku untuk membuat jaket kelas. Semuanya di mulai dari sini. Aku tahu contoh jaketnya, yang membuatnya, harganya. Semuanya.



Semua berjalan baik baik saja. Dari pemilihan warna, design, pembayaran. Semua baik baik saja. Toh dari memang semuanya setuju dengan konsep itu. Dan jaket dengan harga segitu. Entahlah, menurutku tidak ada masalah yang terlalu serius selama aku memesannya.



Tapi semuanya berubah. Semuanya menjadi berantakan! Semuanya tidak sesuai dengan apa yang kita byangkan, kita inginkan! Entahlah, kita dia mengantar jaketnya ke rumahku, jujur aku tidak bisa memikirkan apapun. Jangan kan berbicara memikirkan kelanjutan semua jaket ini, berbicara sepatah kata pun rasanya bibirku tak mampu mengatakannya. “Lalu besok apa yang harus ku katakan pada anak anak? Apa reaksi mereka mengetahui ini semua? Apakah mereka akan menghujatku? Menyalahkan semuanya padaku?” fikirku. Untungnya aku  punya ibu yang luar biasa. Dia membela ku, membantu semua masalah ini. Ah, entahlah apa yang akan terjadi bila ibuku tak membantuku.



Esoknya, aku ceritakan semua pada teman temanku. Aku tau pasti semuanya kecewa. Jangan kan mereka, aku pun juga kecewa. Entahlah aku harus melakukan apa sekarang. Semua terasa menyakitkan. Ketika aku belajar untuk dewasa, belajar untuk bertanggung jawab. Dan hasilnya bisa dibilang gagal.



Untunglah, masih banyak temanku yang mau mengerti dengan keadaan ini. Walaupun pasti ada yang tidak terima dengan keadaan ini. Walaupun sudah ada solusinya, mereka tetap saja tidak terima. Mereka marah, menghujatku di twitter, ingin melaporkan bahwa ini adalah pemalsuan, dan sebagainya. Aku hanya bisa sabar dengan keadaan ini.



Tapi apa yang harus dilakukan sekarang? Marah? Untuk apa? Menyesal. Jelas aku menyesal. Tapi aku menyesal pun toh semuanya sudah terjadi. Mungkin dari pengalaman ini, aku bisa belajar lebih sabar, ikhlas, dan dewasa. Pengalaman itu memang menyakitkan. Tapi itu semua pasti untuk kebaikan kita untuk kedepannya.















With Love,



Bianda Aufar